Ekologi dan Makrobiologi Tanah
BIOLOGI TANAH
(Ekologi dan Makro Biologi Tanah)
Peran
Biologi Tanah dalam Produksi Makanan Sehat
Yukkk,, belajar bersama “petanikah.blogspot.com”
apa sih tanah?..
Secara ekologis tanah itu tersususn atas tiga kelompok material: material hidup (faktor biotik) yang berupa biota (jasad-jasad hayati), faktor anbiotik berupa bahan organik, dan faktor abiotik berupa pasir (sand), debu (silt), dan liat (clay). Pada umumnya 5% penyusun tanah merupakan biomassa biotik dan abiotik. Biomassa biotik maupun anbiotik memiliki peran yang sangat penting, yaitu:
1.
Sebagai bahan koloid tanah,
secara sifat kimia mempengaruhi proses pertukaran kation dan anion, secara fisik
seperti struktur dan erodibilitas tanah.
2.
Sebagai sumber hara (nutrition)
tanah yang tersedia (available) bagi tanaman juga mikroba setelah bahan organik
terdekomposisi dan termineralisasi.
Bahan organik tanak berasal dari sisa-sisa
tanaman dan hewan yang mengalami proses pelapukan atau perombakan oleh berbagai
jasad hayati tanah, baik yang menggunakan tanah sebagai liangnya maupun yang
hidup dan beraktivitas di dalam tanah memiliki peranan penting dalam perubahan
bahan organik dari bentuk segar atau dari partikel besar terurai menjadi
senyawa-senyawa sederhana yang tersedia bagi pertumbuhan tanaman.
Biologi tanah memiliki peranan penting
dalam produksi tanah:
1.
Peran jasad hayati dalam
dekomposisi bahan organik
2.
Memiliki daya merangsang
pertumbuhan tanaman memalui beberapa mikroba dalam menghasilkan zat-zat
perangsang tumbuh, seperti hormon, vitamin, asam amino, dan senyawasenyawa
organik lainnya.
3.
Mampu menghambat pertumbuhan
atau perkembangan patogen tanaman, melalui sifat antogenisme dan kompetisi
dalam pemanfaatan nutrisi dalam tanah.
Definisi
dan Ruang Lingkup
Biologi baik makrobiologi ataupun
mikrobiologi tanah merupakan studi tentang organisme yang hidup dan
beraktifitas di dalam tanah, yang melalui aktivitas metaboliknya, perannya
dalam aliran energi dan siklus hara berkaitan erat dengan produksi bahan
organik primer (tanaman).
Biota tanah mencakup fauna tanah
uniseluler, meliputi hewan vertebrata kecil yang hidup dalam liang-liang tanah
yang disebut dengan mesofauna tanah. Mesofauna tanah berukuran mikroskopis (Algae,
Fungi, dan lain-lain) ataupun makroskopis misalnya protozoa ( Paul dan Clark
1989).
Mikro dam mesofauna termasuk invertebrata
kecil yang berperan penting dalam tranformasi bahan organik, dan kurang terlalu
penting dalam kemampuan enzimatik daripada mikroflora (kecuali mikoriza).
Hubungan
Antar Biota
Lynch, 1983 menjelaskan hubungan atau
interaksi di dalam ekositem yaitu:
1.
Hubungan Lokasional-Fungsional
Hubungan ini menjelaskan
spasial dalam suatu asosiasi berikut:
a.
Komensalisme, apabila kedua
biota dalam asosiasi ini tidak dapat hidup bahagia tanpa teman atau partnernya.
Berasosiasi tetapi tanpa hidup darinya.
b.
Parasitisme, apabila suatu biota hanya dapat hidup jika
menumpang atau bersarang pada jasad inangnya atau dengan memangsa sel,
jaringan, atau cairan bodi inangnya sehingga secara metabolis tergantung pada
inangnya, ataupun juga memanfaatkan
biota lain sebagai lingkungan dan sumber nutrisinya.
c.
Predator, apabila suatu biota
melalui pergerakannya dapat memakan, memangsa, mematikan, merusak,
mengeksploitasi berat, melukai dan lain-lain aktivitas yang menyebabkan
kematian biota lainnya.
2.
Hubungan Valuasional
Hubungan antar biota
berdasarkan kemampuan dalam menguntungkan atau merugikan antara keduanya:
a.
Mutualisme, keduanya
baku-untung.
b.
Netralisme, jika keduanya berasosiasi,
tetapi tanpa baku-pengaruh.
c.
Antagonisme, jika salah satunya
menderita kerugian.
d.
Sinergisme, merupakan bagian
dari mutualisme dimana dalam pembentukan suatu produk spesifik bersama
dihasilkan yang lebih baik ketimbang dihasilkan masing-masingnya.
e.
Ammensalisme, jika keduanya
baku-rugi, keduanya saling memproduksi bahan toksik untuk saling menekan.
3.
Hubungan Dependensial
Hubungan yang menjelaskan
ada atau tidaknya asosiasi baku-butuh terhadap produk dari partnernya, baik
secara kimia, biologi, maupun fisik.
Chemo-Heterotrofik di bagi
menjadi dua yaitu simbiotrofik dan saprotrofik. Chemo-heterotrofik adalah
dependensi energi dan sumber unsur karbon pada senyawa-senyawa organik. Simbiotrofik adalah
derivasi senyawa organik langsung dari biota lain melalui gubungan baik yang
permanen dan intim (simbiotik), dalam sumbernya di bagi menjadi dua:
1.
Biotrofik, derivasi senyawa organik
dari sel-sel hidup inangnya.
2.
Nekrotofik, derivasi senyawa
organik dari sel-sel mati inangnya.
1.
Osmotrofik, asimilasi senyawa
organik dalam bentuk terlarut.
2.
Phagotrofik, asimilasi senyawa
organik dan bentuk partikel.
Jenis dan
Klasifikasi Biota Tanah
Secara umum terdapat dua golongan jasad
hayati tanah, yaitu yang menguntungkan dan merugikan. Jasad hayati yang
menguntungkan yaitu yang terlibat dalam proses dekomposisi bahan organik dan
pengikatan atau penyediaan unsur hara. Sedangkan jasad yang merugikan adalah
yang memanfaatkan tanaman hidup , baik sebagai sumber pangan atau sebagai
inangnya yang disebut sebagai hama atau penyakit tanaman maupun sebagai
kompetitor dalam penyerapan unsur hara tanah.
Biota Jasad Hayati (BJH), secara umum
dikelompokkan menjadi dua:
1.
Fauna, meliputi:
a.
Fauna makro, terdiri dari
herbivora (pemakan tanaman) dan karnivora (pemakan hewan-hewan kecil). Herbivora
meliputi: cacing (Annelida), bekicot
(Mollusca), Arthropoda seperti kepiting, Chilopoda
seperti kelabang, Diplopoda seperti
kaki seribu, Arachnida seperti: (laba-laba,
kutu, dan kalajengkig), Insecta (serangga)
seperti: belalang, kumbang, rayap, lalat, jangkrik, lebah, dan semut, serta
hewan-hewan kecil lainnya yang bersarang di dalam tanah seperti (ular, tikus,
kadal), Karnivora meliputi serangga,
rayap, dan laba-laba.
b.
Fauna mikro, berupa pemangsa
parasit seperti nematoda, protozoa, dan rotifera.
2.
Mikroflora, meliputi:
a.
Ganggang, terdiri dari ganggang
hijau, hijau-biru, dan diatom.
b.
Cendawan, meliputi jamur, ragi,
dan kapang.
c.
Aktinomisetes.
d.
Bakteri, aerobik dan anaerobik
atau ototrofik dan heterotrofik.
Jasad hayati
tanah berdasarkan ukurannya dibagi menjadi tiga:
a.
Makrobia, jika berukuran diatas
10 mm.
b.
Mesobia, berukuran 0,2 – 10 mm.
c.
Mikrobia, berukuran <0,2 mm
(200 mm) (Verstage,1980).
Mikrobia
berdasarkan sumber nutrisi dibagi menjadi empat:
1.
Fotolithotropik, sumber energi
utamanya adalah cahaya, sumber karbon utamanya adalah CO2 ,
mikrobianya adalah flora, algae, bakteri.
2.
Fotoorganotropik, sumber energi
cahaya, sumber karbon senyawa organik, mikrobia algae dan bakteri.
3.
Khemolithotropik, sumber energi
senyawa organik, sumber karbon CO2, mikrobia bakteri.
4.
Khemoorganotropik, sumber
energi senyawa organik, sumber karbon senyawa organik, mikrobia fungi, fauna,
protozoa, bakteri.
Berdasarkan
kebutuhan oksigennya mikroba di bagi menjadi dua:
1.
Aerobik (membutuhkan oksigen)
2.
Anaerobik (tidak membutuhkan
oksigen)
Berdasarkan
spesifikasi fungsinya di bagi menjadi dua:
1.
Jasad spesifik fungsional, jika
di dalam tanah bersifat spesifik misalnya bakteri nitrosomonas dan nitrobacter yang
berperan dalam nitrifikasi, bakteri rhizobium
berperan dalam fiksasi N-bebas, endomikoriza berperan dalam penyediaan dan
penyerapan unsur hara P oleh tanaman.
2.
Jasad non spesifik fungsional,
jika berperan tidak spesifik misalnya mikroba dekomposer bahan organik.
Biota tanah
dalam pertumbuhan tanaman dikelompokan menjadi tiga:
1.
Biota yang menguntungkan
2.
Biota yang merugikan
3.
Biota tanpa pengaruh
…….
Coming soon, selamat membaca bersama petanikah.blogspot.com
Post a Comment